26.4.11

Negeri Seolah-Olah





Ini, adalah sebuah video yang pernah saya lihat di iklan televisi, dan baru saja saya temukan kembali baru-baru ini. Sebuah video yang dengan menontonnya membuat saya miris, miris tentang keadaan sesungguhnya negeri ini.

Ini tentang negeri Indonesia kita, negeri yang mengklaim dirinya sendiri dengan negeri yang indah, negeri dengan sebutan zamrud khatulistiwa karena mempesonanya. Negeri dengan sejuta keindahan alam yang mempesona, negeri yang mampu mengguncang dunia dengan Krakatau dan Tamboranya, katanya.

Indonesia yang mengklaim dirinya sendiri sebagai negeri yang kaya raya, hasil alam melimpah, dari Sabang, sampai Marauke, gemah ripah loh jinawi.

Indonesia yang mengklaim berkehidupan majemuk, aman, tentram, damai, nyaman. Penduduk yang di klaim ramah tamah, hangat, dan senang menolong sesama.

Dan semua itu, nyatanya hanyalah klaim sepihak semata dari diri kita sendiri.

Mungkin memang kita negeri yang kaya, mempesona, dan sebagainya, tapi kenyataan yang kita rasakan sekarang tentu bertolak belakang. Mungkin benar lelucon di bawah ini:
Suatu hari Tuhan tersenyum puas melihat sebuah planet yang baru saja diciptakan-Nya.

Malaikat pun bertanya, "Apa yang baru saja Engkau ciptakan, Tuhan?"
"Lihatlah, Aku baru saja menciptakan sebuah planet biru yang bernama Bumi," kata Tuhan sambil menambahkan beberapa awan di atas daerah hutan hujan Amazon.
Tuhan melanjutkan, "Ini akan menjadi planet yang luar biasa dari yang pernah Aku ciptakan. Di planet baru ini, segalanya akan terjadi secara seimbang".

Lalu Tuhan menjelaskan kepada malaikat tentang Benua Eropa. Di Eropa sebelah utara, Tuhan menciptakan tanah yang penuh peluang dan menyenangkan seperti Inggris, Skotlandia dan Perancis. Tetapi di daerah itu, Tuhan juga menciptakan hawa dingin yang menusuk tulang.

Di Eropa bagian selatan, Tuhan menciptakan masyarakat yang agak miskin tetapi banyak sinar matahari dan hangat serta pemandangan eksotis di Selat Gibraltar.

Lalu malaikat menunjuk sebuah kepulauan sambil berseru, "Lalu daerah apakah itu Tuhan?"
"O, itu," kata Tuhan, "itu Indonesia. Negara yang sangat kaya dan sangat cantik di planet bumi. Ada jutaan flora dan fauna yang telah Aku ciptakan di sana. Ada jutaan ikan segar di laut yang siap panen. Banyak sinar matahari dan hujan. Penduduknya Ku ciptakan ramah tamah,suka menolong dan berkebudayaan yang beraneka warna. Mereka pekerja keras, siap hidup sederhana dan bersahaja serta mencintai seni."

Dengan terheran-heran, malaikat pun protes, "Lho, katanya tadi setiap negara akan diciptakan dengan keseimbangan. Kok Indonesia baik-baik semua. Lalu dimana letak keseimbangannya? "

Tuhan pun menjawab, "tunggu sampai Saya menaruh orang-orang idiot di pemerintahannya."


ah, kalimat terakhir itu nampaknya memang benar adanya, mungkin.

Kita, Indonesia, dilimpahi segala macam kekayaan yang di berikan Tuhan kepada kita bangsa Indonesia.

Negara-negara teluk mungkin memiliki minyak yang melimpah untuk maju, Rusia mungkin memiliki gas bumi yang sangat banyak untuk maju, China, mungkin memiliki sumber daya manusia yang amat melimpah untuk maju, Negara-negara di luar sana mungkin memiliki segala bentuk kekayaan mereka yang membuat mereka menjadi maju. Lalu kita Indonesia, apa yang kita punya?, ah, saya rasa kita memiliki semua kekayaan mereka, ya, SEMUANYA, minyak yang melimpah, gas bumi, tanah yang subur yang bahkan tumbuhanpun dapat tumbuh dengan sendirinya, dan kekayaan-kekayaan lainnya. Lalu, apa yang kita tidak punya, pendapat saya, kita hanya tidak memiliki keinginan yang di miliki mereka untuk maju. itu saja.

Mungkin, karena terlalu terbuai dengan segala berkah yang di berikan Tuhan kepada kita. lagu Kolam Susu dari Koes Plus yang nyatanya membuat kita menjadi malas dengan lirik-liriknya " tongkat kayu dan batu jadi tanaman".

Ah, mungkin negara lain sudah terlalu jauh untuk kita kejar, mungkin. Tapi harapan masih ada, selama kita sadar secepatnya, dan berlari mengejar ketertinggalan.


Kasihku, aku masih disini, di negeri berjuta impian, negeri selembut awan, negeri yang manis, luhur, tulus dan penuh suka cita. Negeri dimana aku leluasa merindukannmu, setiap nafas, setiap detik, setiap waktu.

Kasihku, negeri ini begitu indah, makmur dan subur, seperti ladang permata. Penduduknya ramah, sopan dan suka tolong menolong. Mereka begitu terbuka, semua membuatku senang dan bahagia.

Kasihku, negeri ini aman sentosa, siapapun pasti akan merasa nyaman disini, seperti duduk di sofa.

Kasihku, di negeriku rumah-rumahnya rapi tersusun, anak-anak berangkat ke sekolah, orangtua pergi bekerja mencari nafkah yang halal, semua hidup sehat, semua hidup rukun dan harmonis.

Kasihku, aku baru saja terbangun, rupanya aku baru bermimpi, aku takut ternyata disini masih gelap.

Kasihku, mungkin selama ini aku terlalu jauh darimu, lupakan pesan-pesan dalam suratmu terdahulu.

Kasihku, kutahu jalan ini panjang dan melelahkan tapi pasti ini jalan kemenangan,

di ujung jalan ini kuyakin ada cahaya yang terang benderang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar