1.4.11

Pindah Rumah

Hari ini saya sibuk cari informasi tentang daya listrik alat-alat elektronik di rumah. Searching di internet, cari merek barang-barang elektronik beserta pemakaian dayanya, total waktu pemakaiannya, dan mengalikannya dengan tarif listrik dari PLN. Bukan iseng atau bagaimana, tapi karena saya ingin memperkirakan jumlah biaya yang akan saya bayar untuk listrik.

Jadi sekarang, ceritanya saya pindah tempat tinggal di
Surabaya. Dari yang awalnya ngekost, jadi tinggal di rumah. Sebenarnya sih, saya memang ingin sekali pindah kost, atau lebih tepatnya tinggal di rumah, bukan kost. Kenapa? karena saya ingin punya pengalaman baru tinggal di rumah sendiri. Kan selama ini saya selalu terima enak saja tinggal di rumah, listrik, air, telepon, dan biaya lainnya serta kebersihan dan tata rumahnya di urus oleh orang lain. Lagipula saya juga bosan tinggal di rumah kost selama 3 tahun ini kuliah di Surabaya.

Nah kebetulan, kemarin ada teman saya, yaitu Randi, yang ajak saya untuk ngontrak, atau lebih lebih tepatnya tinggal di rumah tante Randi yang kebetulan tidak terpakai karena tante Randi diharuskan pindah kota karena pekerjaan bersama keluarganya, jadi, daripada kosong mendingan di isi katanya. Rumahnya sih luas, fasilitas lengkap sekali, AC, Kulkas, Tv, Mesin cuci semuanya ada, dan yang lebih mengasyikkan, saya hanya cukup membayar iuran listrik dan air bulannya saja, tidak perlu bayar untuk tinggal di rumah itu, ya beruntung sekali kan, apalagi saya tidak tinggal sendirian di sini, ada teman saya yang lainnya, jadi kan bayarnya jadi lebih ringan.

Yang jadi masalah, rumahnya agak jauh dari kampus, tapi ga terlalu merepotkan sih, soalnya saya juga punya kendaraan untuk ke kampus.

Nah untuk gambarannya, saya kasih gambarnya.


Nah, itu jarak kost lama ke kampus saya, deket banget, mungkin sekitar 1 KM. Kalau naik motor hanya membutuhkan waktu 3-5 menit, banyak tempat makannya, maklumlah banyak mahasiswanya. Enaknya di sini deket sama kampus, jadi kalau ada interval waktu kuliah kan tinggal balik ke kost aja, trus tidur sebentar, terus balik lagi ke kampus, dan kalo kuliah pagi juga ga perlu repot-repot, kampusnya kan deket. Beda sama rumah saya sekarang.

Rumah yang sekarang jaraknya sekitar 5 KM dari kampus saya, kalau naik motor butuh waktu sekitar 10-15 menit, karena emang jaraknya agak jauh, jadi ga bisa pulang dulu kalau ada interval kuliah untuk tidur sebentar, dan perlu bangun sedikit lebih cepat kalau mau kuliah, agak repot sih, tapi yah buat belajar aja, nanti kan akhirnya tinggal sendiri, dan mungkin rumah yang di tinggalin jauh dari tempat kegiatan.

Nah balik lagi ke biaya perlistrikan, setelah saya hitung-hitung, setelah melihat kwh meter yang saya perhatikan, ternyata memang pemakaian listrik sangat boros, mungkin karena memang AC, Tv dll sering di gunakan. Menurut pengamatan saya, sewaktu listrik di dalam rumah dalam kondisi pemakaian maksimal pada malam hari, ternyata kwh meter tersebut berubah sebesar 1 kwh setiap jamnya. Jadi tadi jam 18.00 saya cek kwh meter menunjukan angka 42802.8 lalu saya cek tepat sejam kemudian, angkanya berubah menjadi 42803.8. besar juga ya?. Dan berdasarkan tarif listrik yang seetelah saya cari informasi di internet sebesar 495 rupiah, yang kalau di bulatkan saja menjadi 500 rupiah, berarti selama 1 jam saja saya harus mengeluarkan biaya sebesar 500 rupiah, dan juka di hitung biaya perbulannya yaitu 1x24x30x500 di dapatkan sebesar 360000 rupiah, cukup besar juga yah?. tapi kan itu hanya hitungan kasar, dan dilakukan saat pemakaian puncak di malam hari. Repot juga ya kalo mengurus rumah sendiri, mudah mudahan aja deh nanti tagihannya ga sebesar itu. mudah-mudahan. amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar