16.5.11

Celoteh Anak Sial

Friday 13th, jumat tigabelas. Sering di identikkan dengan kesialan, kematian dan lain-lain. Banyak versi cerita di balik asal-usul terciptanya istilah tersebut. Saking kuatnya kesan sial yang menempel, sampai-sampai ada suatu phobia terhadapnya, friggatriskaidekaphobia namanya, entah siapa yang mengidapnya. Terlepas dari itu semua, secara kebetulan, jumat kemarin ( yang kebetulan tanggal 13), adik kelas saya, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan dengan truk, semoga amal ibadahnya di terima oleh Tuhan sang pemilik segala ya :(.

Membahas tentang kesialan, ada suatu cerita yang melekat dalam ingatan saya, cerita tentang saya yang sedari kecil yang selalu di indetikkan dengan "sial" oleh keluarga saya. Maksudnya bukan berarti saya "pembawa sial", tapi lebih kepada saya yang selalu sial. :).

Berikut ke"sial"an yang saya alami.

Waktu kecil dulu,kata mama saya, saya merupakan salah satu anak yang gampang sekali terserang penyakit, hampir setiap 3 kali sehari saya di bawa ke dokter saking seringnya saya sakit, dokternyapun saya masih ingat sampai sekarang, namanya dr Adnan :D, mungkin karena saking seringnya saya sakit.

Mama saya pernah cerita kalau waktu kecil dulu, saya pernah hampir mati karena keselek pisang, ya, hampir mati karena keselek pisang, bukan cara yang keren ya :D. Jadi dulu waktu saya kecil, mungkin seumuran balita, ibu saya memberikan saya pisang, semua pasti tahu lah tekstur buah pisang yang lembut namun besar dan lonjong, dan biasanya bila memberikannya kepada anak kecil, pasti di hancurkan dahulu seperti bubur agar mudah di makan. Nah, jadi waktu itu, mungkin lupa atau bagaimana, mama saya memberikan pisang tersebut kepada saya dalam kondisi yang tidak dihancurkan, dan terjadilah saya terdesak buah pisang di tenggorokkan saya, muka saya sampai membiru katanya, satu keluarga panik, untungnya ayah saya langsung menepuk pundak saya, dan akhirnya nyawa saya terselamatkan :D.

Cerita lain adalah ketika saya menemukan kardus bekas kulkas di halaman rumah. Kardus bekas kulkas itu cukup besar, mungkin ukuran yang cukup untuk menutup utuh satu orang dewasa kedalamnya. Jadi waktu itu, saya berinisiatif untuk mengagetkan mama saya dengan bersembunyi di dalam kardus kulkas itu. Saya yang waktu itu masih kecil, mencoba masuk ke dalam kardus tersebut dengan cara menegakkan kardus tersebut, menaiki sebuah pohon, dan memasuki kardus tersebut dari atas ( mohon diingat, waktu itu saya masih terlalu kecil untuk berpikir bahwa kardus kulkas memiliki lubang di kedua sisi atas dan bawah, yang sebenarnya bisa memasuki kardus tanpa memanjatnya dari atas :D). Nah, lalu saya pun menaiki sebuah pohon kecil di sebelah kardus yang telah saya tegakkan, lalu langsung melompat masuk kedalam kardus. Nah, di dalam kardus tersebut, mungkin dikarenakan tempat saya menegakkan kardus yang tidak rata, sesaat setelah saya masuk ke dalam kardus, kardus tersebut goyang dan jatuh. Sialnya, ketika badan saya terjatuh kepala saya, tepatnya di bagian pelipis membentur sebuah tonjolan, mungkin batu, dan seketika saya pingsan. Saat sadar saya ingat sudah berada di lorong rumah sakit, ternyata saya pingsan cukup lama waktu itu :P.

Lain cerita lagi. Saya pernah juga hampir mati karena terjun bebas waktu kecil dari lantai 2 ketika ingin mengambil bola basket yang jatuh :D.

Entah mengapa, kesialan-kesialan itu selalu mengusik masa kecil saya, mungkin karena khawatir, dan entah di beritahu oleh siapa, untuk mengusir kesialan dalam diri saya, saya sampai pernah di mandikan darah ayam, dan sebelumnya di doakan dulu oleh segerumulan orang. Tapi anehnya, sehabis bermandikan darah ayam yang aneh itu, kesialan berlangsung hilnag, kejadian "hampir mati" berkurang dan bahkan saya jadi jarang sakit!, percaya tidak percaya.

Tapi masalahnya, sekarang sepertinya kesialan sedang melekat lagi dalam diri saya :(. Apa perlu mandi darah ayam lagi ya? :D.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar