Sesungguhnya saya sedang bimbang, risau, galau? mungkin, apapun makna kata yang menjelaskan bahwa saya sedang dilanda kegusaran besar akan sesuatu hal. Kamu tahu itu, pasti tidak, karena mereka bilang masa tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui masa depan bukan, dan itulah kegusaran saya sekarang.
Bukan soal jodoh, saya tidak lagi memikirkan hal "kurang penting" seperti itu, yang bahkan memuakkan untuk di bayangkan saja, lebih dari itu, ini tentang masa depan yang lain.
Saya sadar akan umur saya sekarang, 22 tahun bukan hal yang lagi muda, teman, ketika kamu menyentuh angka 2 di depan umurmu, maka tak diragukan lagi, orang menganggap kamu sebagai dewasa, maka tua lah kamu dihadapan agama, bangsa, dan keluarga, bahkan nyamuk yang sedang menggigit saya sekarang inipun mungkin juga mengakui bahwa saya memang tua, dari darah gigitannya, dan saya memang tua, sial.
Lalu apa yang membuat saya begitu gusar?
Ini tentang langkah, langkah yang akan saya ambil besok, atau besoknya lagi, lagi dan lagi. Kamu tahu teman, bagaimana rasanya menjadi pecundang, menjadi pecundang itu mudah ternyata, kamu hanya perlu berdiam diri saja, dan biarkan semua berlalu sehingga kamu mendapati diri kamu melewati hal-hal yang telah sudi kamu tinggalkan begitu saja, dan itulah saya.
Bagi saya, masa kuliah, adalah proses, proses menjadi dewasa, karena lagi menurut saya, ini adalah suatu tahap, tahap akhir kamu lepas dari gengggaman orang tua, dalam hal ini adalah mama saya teman, karena ialah hanya yang tersisa.
Iya, kuliah itu tahap terakhir saya terlepas dari genggaman orang tua, kenapa? karena saya telah dewasa, dan harus menjadi dewasa, menjadi seorang pria yang memang harus mengemban tugasnnya, terlepas dari genggamannya, dan berhenti menjadi benalu, dan berubah menjadi pengharapan baru.
Disinilah masalah muncul. SAYA MAU JADI APA SETELAH INI?. satu kalimat tanya yang terus terulang di pikiran saya, dan saya tidak hanya memikirkannya. Seperti biasa, saya selalu memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang saya akan ambil dalan setiap masalah yang akan saya hadapi, begitupun dengan penyataan bangsat itu, puluhan kemungkinan yang mungkin akan saya ambil telah tersusun dengan rapi di kepala ini, bagaimana saya akan itu, ini, itu, ini dan sebagainya. dan mungkin lagi, jawaban dari pertannyaan saya adalah mungkin saya akan menempuh jalan "terjauh, terlama dan terberat" untuk mencapai tujuan saya. Namun, ahh, tetap saja pikiran ini memutar-mutar di kepala saya. untuk tipe orang yang 'panikan' dan selalu memikirkan masalah, ini sangat sangat sangat sangat sangat merepotan.
teman, tolong bantu saja saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar